Translate

Senin, 10 Desember 2012

RESENSI

Judul buku : Anak Kos Dodol Lagi
Pengarang : Dewi “Dedew” Rieka
Penerbit : Gradien Mediatama
Editor : Tka
Tahun terbit : 2009
Tebal : 208 Halaman ; 13 x 19 cm
Cetakan : 4 (empat)

Dengan gaya yang cukup memikat, Dewi “Dedew” Rieka kembali meluncurkan buku terbarunya yang berjudul Anak Kos Dodol Lagi. Setelah sebelumnya ia meluncurkan buku yang berjudul hampir sama dengan bukunya sekarang, yaitu buku Anak Kos Dodol yang telah sukses dipasaran dengan menyandang gelar 'Buku Bestseller'. Buku yang pernah ditulis Dewi rieka ini antara lain buku yang berjudul Keajaiban bunga cinta (Cinta, 2006), Kenapa Harus melajang? (DAR!Mizan, 2007), Anak kos dodol (Gradien, 2008) serta beberapa buku yang ditulis 'keroyokan' seperti makan tuh cinta! (Gradien, 2008), Ramuan Jomblo (Gradien, 2008) dan La tahzan for brokenhearted muslimah (LPPH, 2008).

Dewi “Dedew” Rieka a.k.a Dewi Rieka Kustiantari adalah salah satu pengarang populer dengan karya seri anak kos dodolnya. Dalam karya tersebut, dedew menghadirkan kisah-kisah yang menarik bin lucu tentang berbagai macam kehidupan anak kos. Cewek kelahiran Makassar, 2 april 1980 ini pernah menjadi bocah petualang dan hidup nomaden di Makassar, Papua, Palembang, Djogja, Bogor dan Semarang. Sekarang, cewek campuran Sunda-Bugis ini sudah bersuami dan mempunyai seorang anak yang dinamakan Nanay.

Buku ini bercerita tentang kisah beberapa anak kos yang punya cara-cara unik untuk menghadapi kehidupan anak kos yang bisa dibilang sulit. Alisha, Tere, Sarah, Sofia dan Dewi adalah beberapa tokoh yang ada didalam buku ini. Mereka berasal dari kota-kota yang berbeda, namun berusaha untuk dapat menyesuaikan diri di kosan yang mereka tempati, tepatnya di kota Djogja. Dalam 21 cerita yang ada di buku ini diceritakan tentang suka-duka-tawa-tangis menjadi seorang anak kos.

Diantara 21 cerpen yang ada di dalam buku ini, Kesan yang mendalam dan menarik dapat saya temui dalam cerita yang berjudul I fell love in the air (hal. 19), Hebatkah aku? (hal. 157), dan tentang sebuah nama (hal. 195). di dalam masing-masing cerita tersebut, dapat kita temukan hikmah yang mendalam mengenai arti persahabatan, pertemanan dan tentang sebuah keimanan.

Cerita pertamanya, I feel love in the air bercerita tentang keempat anak kos yang sedang dirundung sepi, karena disaat malam valentine mereka harus berdiam diri di kosan mereka karena tak ada pasangan. Ketika itu suasana jalanan di kota Djogja begitu ramai, jalanan banyak dipenuhi dengan pasangan muda-mudi yang asyik merajut cinta, malam itu djogja penuh dengan warna pink, semua pasangan yang jalan pada malam itu rata-rata menggunakan baju berwarna pink dengan bentuk dan berbagai macam model. Semua tampak begitu ceria dan berwarna, tapi hal itu terlihat kontras dengan kondisi keempat anak kos tadi, yaitu Alisha, Tere, Sasha dan Dedew. Hari valentine tak berpengaruh signifikan bagi kehidupan mereka. Sasha dan Alisha berpacaran jarak jauh karena kondisi mereka yang terpaut beda kota sedangkan Tere dan Dedew adalah jomblo sejati. Bagi mereka, valentine memang bikin suasana hati jadi melankolis, karena mereka hari itu jadi iri dengan anak-anak kosan lainnya yang punya pacar yang mungkin saat itu mereka sedang sibuk memilih baju, bunga dan membungkus kado untuk pacar mereka. Suasana kos sepi sekali. Tapi kemudian suasana berubah menjadi ceria saat Julia pulang dari acara 'kencan' dengan pacarnya sambil membawa sebuah kotak besar dan satu kantong kresek hitam yang ternyata berisi kue blackforest ukuran jumbo. Alisha, Tere, Sasha dan Dedew pun jejeritan bahagia. Aura kosan mendadak berubah, semuanya tersenyum ceria dan sumringah, semua tertawa. Mereka makan kue yang dibawa Julia dengan senyuman lebar sambil sesekali tertawa lepas. Tak lama kemudian sarah pulang. Dengan semangat, ia mengeluarkan kotak make-up gede andalannya. Ternyata sarah ingin mendandani teman-temannya yang sedang asyik makan itu. Ia baru dapat ijazah kursus merias di Martha Tilaar, dan cewek-cewek yang tadinya bertampak kusut pun diubah menjadi cantik. Malam itu mereka berpesta hingga tengah malam. Mereka makan, minum dan mengobrol dengan seru, nggak lupa foto-foto juga. Anak-anak kos yang pulang acara 'valentinan', satu persatu diajak gabung. Suasana makin meriah. Mereka merayakan hari kasih sayang dengan cara mereka sendiri. Malam itu menjadi salah satu malam yang sangat berkesan. Alisha, Tere, Sasha dan Dedew tak merasa merana lagi. Malam itu, mereka berempat merayakan hari kasih sayang yang sebenarnya, tak hanya seorang cowok yang bisa membahagiakan kita. Cukup seorang sahabat yang peduli.

Kemudian si penulis menulis cerita konyol penuh makna yang berjudul Hebatkah aku?, dalam cerita ini dikisahkan tentang seorang anak kos bernama Dewi yang ikut kegiatan rohis selama bulan ramadhan, Dewi yang hari-harinya cerewet dan tak tahu aturan, di bulan puasa mencoba berubah. ia banyak mengisi hari-harinya selama bulan puasa dengan kegiatan keagamaan. Ia ikut kegiatan RDK (ramadhan di kampus), berbagai kegiatan telah membuatnya merasa ramadahan kali itu menjadi begitu bermakna. Akan tetapi, ia menjadi bimbang saat ia bertemu dengan seorang cewek saat sedang sholat tarawih di masjid. Awalnya Dewi meraa risih dengan cewek tersebut, saat orang lain sholat, cewek itu hanya duduk saja di masjid. Pikiran-pikiran negatif pun melintas dengan cepat diotak Dewi, ia pikir cewek tersebut hanya sekedar datang ke masjid tapi sama sekali tak mau sholat. Tapi kemudian pikirannya berubah 100% saat ia tahu bahwa ternyata cewek itu lumpuh, sedari tadi cewek tersebut sholat sambil duduk. Kursi rodanya dititipkan ke penjaga masjid. Dewi merasa percuma saja semua kegiatan amal yang dilakukannya selama bulan ramadhan itu, tapi hatinya tetap tak berubah, selalu berpikiran negatif terhadap orang lain. Diam-diam ia terisak. Anggapan Dewi tentang perubahan dirinyapun menjadi pertanyaan baginya.

Buku ini ditutup dengan cerita yang sangat menyentuh berjudul tentang sebuah nama. cerita ini mengisahkan tentang Iis, sahabat Dedew yang hilang saat mendaki gunung tertinggi di jawa tengah, yaitu gunung Slamet. Iis merupakan sosok seorang sahabat sejati dimata Dedew, sifatnya yang 'rame' dan bawel membuat Dedew merasa kehilangan teman terbaiknya. Iis dan Dedew dulu satu sekolah saat SMA, tetapi beda kelas. Iis anak ipa 2, sedangkan Dedew anak ips 6. Iis dan rombongan mapala (mahasiswa pecinta alam) yang berjumlah 7 orang terjebak badai saat mendekati puncak slamet. Rombongan SAR dari berbagai penjuru melakukan pencarian, satu-persatu jenazah mahasiswa yang hilang itu ditemukan. Kemudian Iis juga ditemukan, ia ditemukan dengan keadaan selamat oleh tim SAR diketinggian 2750 mdpal walaupun kondisinya agak kritis. saat itu ada rasa bahagia menyelimuti hati Dedew, ada setitik harapan bagi Iis untuk sembuh dan bisa tersenyum lagi. Tapi beberapa hari kemudian ia meninggal, ia telah pergi untuk selama-lamanya. Iis kedinginan dan menderita hipotermia, penyakit yang paling ditakuti oleh pendaki gunung.

Selain ke-tiga cerita tersebut, tentunya ada banyak kisah lain yang menarik dan mempunyai makna tersendiri di dalamnya, ada cerpen yang berjudul Cerita Si ganteng di sarang perawan (hal. 26), magelang story ; seru-syerem-tegang (hal. 36), bye-bye benda panjang (hal. 46) hingga peristiwa subuh (hal. 56), cerita tersebut sama-sama bertema tentang seru-seremnya menjadi anak kos.

Kemudian ia melanjutkan ceritanya dengan cerpen yang berjudul mengejar mas-mas (hal. 63), sahur, sahurrr... (hal. 73), Nunuk si mis pikun (hal. 78), aku cantik (hal. 84) dan rencana Tuhan yang terbaik (hal. 90) yang menyajikan hikmah luar biasa yang dibalut dengan cerita yang khas, unik dan tetap konyol. Kisah yang ada di dalam cerpen ini sama-sama berkisah mengenai hal-hal buruk yang pernah ditimpa anak kos. Walaupun bercerita mengenai hal buruk, tapi penulis sangat pintar memberikan pesan moral bahwa kita tak boleh bertindak ceroboh dan egois.

Balada bioskop Djogja (hal. 97), insiden kamar mandi (hal. 106), makhluk-makhluk dodol kelas E (hal 113), sarah korban mabulir (hal. 123), cinta salah jalan (hal. 135) hingga cerita yang berjudul Tragedi musim ujian (hal. 148) berkisah tentang keteledoran yang sering menimpa anak kos.

Cerita konyol tentang anak kos tak berhenti sampai disitu, cerita yang berjudul bukan kambing kurban (hal. 163), JJS : jalan-jalan sial (hal. 174), dan cerita tunggu aku diterminalmu (hal. 187) bercerita tentang keadaan anak-anak kosan yang sedang tertimpa musibah alias sedang mengalami bencana. Pengalaman pahit anak kos diceritakan disini.

Gaya sang penulis dalam menulis buku ini sangat menyenangkan dan mudah di mengerti tapi tetap berisi. Bahasa yang digunakan seperti layaknya tulisan dalam diary. Saat pertama membaca kita akan penasaran dan ingin membacanya sampai habis, karena ceritanya yang lucu dan berkaitan satu sama lainnya. Alurnya maju-mundur sehingga memudahkan kita untuk memahami cerita ini.

Dibandingkan dengan buku-buku Dewi rieka sebelumnya, buku ini lebih berwarna dan lebih kompleks, karena disini diceritakan tentang semua kehidupan yang biasa terjadi dengan anak kos, ceritanya pun lebih rinci dan lebih menjurus mengenai anak kos. Anak kos dodol lagi terbitan tahun 2009 bersampul depan gambar animasi. Kerangka buku dimulai dari komentar tentang pembaca, kemudian daftar isi, ucapan terima kasih, kata pengantar, lalu ada juga tentang biodata tokoh-tokoh yang ada di dalam buku, kemudian isi cerita dan yang terakhir tentang penulis. Pada sampul belakang buku tertera komentar-komentar mengenai buku anak kos dodol lagi. Secara keseluruhan, tampilan buku anak kos dodol lagi terbitan 2009 mengalami kemajuan dan lebih menarik dari sebelumnya.

Pikiran kita akan melayang berimajinasi tentang cerita di buku ini. Untuk yang belum kuliah, maka kalian akan mendapatkan atmosfere masa-masa kuliah sampai merasa ada di dalam cerita ini dan buat yang sudah kuliah, maka kalian akan merasa tidak menyangka bahwa hal-hal seperti ini bisa dialami oleh anak kos. Selain itu kalian yang sudah lulus kuliah akan merasa kangen dengan masa-masa kuliah kaliah dan akan merasa ingin kembali lagi ke masa-masa itu.

Kekhasan Dewi Rieka dapat kita cermati dalam penggunaan berbagai kosakata yang tertera di cerita, walaupun buku ini gampang di baca dan mudah di mengerti, tapi susunan kata yang terdapat hampir disuruh isi buku ini banyak tidak sesuai dengan kalimat bahasa indonesia yang baik dan benar dan melenceng dari “Ejaan Yang disempurnakan'. Banyak juga penggunaan kata-kata yang tidak baku di buku ini. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kata-kata yang disingkat oleh Dewi Rieka, hal ini mungkin dikarenakan konsep buku itu sendiri yang ingin membuat kesan seolah-olah pembaca sedang membaca langsung diary penulisnya

cinta